Providing the latest news updated Info Today
Home
>
Pendidikan
> Naskah Drama Komedi Lucu
Naskah Drama Komedi Lucu
Naskah Drama Komedi Lucu - Di Indonesian saat ini paling ketren
di setasiun tv saat ini adalah komedian dengan hal itu maka banyak
sekali orang ingin bisa membuat komedi supaya mereka bisa sangat lucu di
teman-temannya atau ingin memberikan kesan lucu kepada semua orang.
Banyak sekali komedian yang sukses dan mempunyai bajet yang sangat
tinggi sekali di tv saat ini. Contoh nya adalah komedian terlucu dan
termahal saat ini adalah Olga Saputra, Sule dan tukul arwana yang
menjadi komedian yang terlaris dan termahal di Indonesia.
Kai juga sebelumnya memberikan berita di sini seputar tentang cover makalah dimana kami berikan dengan melihat gambar sehingga anda lebih mudah untuk membuat cover makalah sesuai dengan keinginan anda sendiri.
Untuk itulah kami ingin berbagi dengan ada yang ingin bisa menjadi penerus peperti mereka ini dengan mambaca naskah drama komedi lucu yang bisa anda baca di tempat ini sehingga anda tinggal mempelajari dan anda coba-coba untuk membuat suatu karya sendiri untuk melawak di depan teman-teman anda nantinya.
----------------------------------------------
Bagimana dengan naskah drama komedia lucu yang ada diatas, tentunya
sangat menarik bukan, semoga dengan info ini bisa menjadikan anda
komedian yang sukses nantinya di panggung tv oke.
Buddy was reading the article about Naskah Drama Komedi Lucu and my friend can find the article Naskah Drama Komedi Lucuby URL http://baruterbaru.blogspot.com/2012/09/naskah-drama-komedi-lucu.html, And Thank Already Read Articles About Naskah Drama Komedi Lucu And I hope Info In Description and Discussion Such On Naskah Drama Komedi Lucu Can Hopefully Useful and Beneficial For Friend, and Thank you for your visit on our blog this.
Kai juga sebelumnya memberikan berita di sini seputar tentang cover makalah dimana kami berikan dengan melihat gambar sehingga anda lebih mudah untuk membuat cover makalah sesuai dengan keinginan anda sendiri.
Untuk itulah kami ingin berbagi dengan ada yang ingin bisa menjadi penerus peperti mereka ini dengan mambaca naskah drama komedi lucu yang bisa anda baca di tempat ini sehingga anda tinggal mempelajari dan anda coba-coba untuk membuat suatu karya sendiri untuk melawak di depan teman-teman anda nantinya.
----------------------------------------------
JUARA Harapan 1 SALAH SMS
Karya : Paulus PN Simangunsong
Para tokoh:
01. Nina : Pelajar SMA
02. Togi : Abang ipar Nina
03. Kakak Nina : Istri Togi
04. Dandi : Pacar Nina
05. Tono : Pengagum Nina
06. Ruri : Teman Nina yang sering iri
07. Tuti : Teman Nina
08. Orang 1 : Kelompok Ruri
09. Orang 2 : Kelompok Ruri
10. Kepala sekolah
11. Guru
Para pelaku tidak bicara
1
KANTIN SEKOLAH. PAGI.
LAGU GARUDA PANCASILA DALAM IRAMA DANGDUT.
BUNYI LONCENG TANDA ISTIRAHAT. TERDENGAR SORAK-SORAI
GEMBIRA.
PARA MURID MENARI DAN MENYANYI
Wo wo wo…
Tiba saatnya istirahat sekolah
Ya ya ya…
Lupakan sejenak ilmu eksakta
Ya ya ya wiyuuu…
Andai tak ada gedung sekolah
Mungkin belajar di jalan raya
Berbaur dengan pedagang kaki lima
Menggelar alas koran di trotoar kota
Wo wo wo…
Tiba saatnya istirahat sekolah
Ya ya ya
Lupakan
sejenak ilmu eksakta
Ya ya ya wiyuuu…
Bukannya benci belajar
Bukannya tak ingin pintar
Tapi hati ingin senang sejenak
Istirahatkan otak walau sesaat
Wo wo wo… Ye ye ye…
TELEPON
GENGGAM BERBUNYI KENCANG MENANDAKAN SMS MASUK.
Ruri : (LATAH)
Copot…copot…copot….copot. Eh, copot. Hhhh…
suaranya
kencang banget. Bikin kaget. Nggak ada yang lebih kenceng lagi? SMS
nih. Baru pegang eh, sudah ngagetin. Bagaimana kalau lama? Atau
sambil dielus-elus? Bisa mati
jantungan aku.
Nina : Baca saja! Makanan datang nih. Ruri, kamu masih sering lewat
taman?
Hati-hati lho! Aku baca di koran tadi pagi, semalam ada
pemerkosaan disana.
Ruri : Iya. Aku juga
dengar dari Bapak. Selanjutnya lebih baik pulang
Lewat depan
kelurahan walau sedikit jauh memutar. Tidak apa
-apalah? Daripada ada apa-apa. (MEMBACA SMS. KAGET
. MENYEMBUNYIKAN RASA KAGET)
Nina : Dari siapa? Apa pesannya?
Ruri : (GUGUP)
Belum baca kok he he he… Aduh! Tiba-tiba
ingin ke WC.
Tunggu sebentar ya! Sampai nanti. (MENINGGALKAN
HP)
Nina : (MENYANTAP MAKANAN. SMS TIDAK
DIBACA)
Tingkahnya
aneh bin ajaib? Ooo… mungkin kena sindrom HIV stadium empat HIV, Hasrat Ingin
Vivissssss…
(LONCENG
ISTIRAHAT SELESAI. NINA BURU-BURU MEMBAYAR LALU MASUK KELAS)
LAMPU BERUBAH
MEJA-KURSI
KANTIN BERUBAH POSISI MENJADI MEJA-KURSI DI KELAS.
2
DALAM
KELAS. SIANG.
MURID-MURID MASUK SETELAH
JAM ISTIRAHAT SELESAI.
RURI
MENYANYI DENGAN TEMAN-TEMANNYA.
Ruri : (MENYANYI)
Hai teman-teman
Ada berita bagus
Bukan akal bulus
Kalian tentu senang
Sini sini aku bisikkan
Di antara kita semua
Ada yang ihh… nggak tega
Semua : Ada apa sih
Bikin penasaran
Ruri : Di antara kita semua
Salah
satu teman kita
Sudah bercinta tadi
malam ah ah ah…
Bukan hanya itu saja
Tapi ada kondom dom dom
dom
Semua : Siapa? Siapa? Bohong lagi kan?
Ruri : Eee… Sini…Sini (BERBISIK)
Semua: Nggak mungkin. Nggak
mungkin.
Nina itu anak baik-baik
Nggak mungkin berbuat
tak baik.
Pacarnya alim
Belajarnya rajin
Jadi nggak mungkin,
nggak mungkin benar
Ruri : Memang orang alim nggak tahu yang enak? Tidak suka yang enak-
enak? Salah. Justru mereka lebih gila imajinasinya. Sadar! Sadar! Air
tenang menghanyutkan toh? Siapa tahu pacarnya Nina menghanyutkan? Siapa tahu?
Eh, siapa tahu waktu dia melamun ternyata membayangkan kita lagi telanjang?
Hiiii seram kan?
Orang 1: Tidak usah munafik Ruri!
Bukannya suka?
Ruri : Kalau pacarnya Nina mau? Ya, mau juga sih.
Semua : Huuu…
Ruri : Tapi benar lho. Dengan mata kepala sendiri kubaca
SMS itu. Malah
Lebih dulu baca daripada Nina. Tadi barusan. Aku
pura-pura ke WC,
terus kesini memberitahu kalian.
Dibilangin tidak mau percaya.
Semua: Apa? Apa? Apa?
Ruri : (MENGAWASI SEKITAR. MULAI BANYAK YANG MASUK
KELAS.)
Sayang titik titik titik. (MENJELASKAN) Titiknya ada tiga.
MELANJUTKAN ISI SMS) Tadi malam, koma, aku tidak pakai
kondom ,titik, hari ini sudah beli. (MENGAGETI) Kondom!
Orang 2: (LATAH) Kondom…kondom eh kondom.
Semua: (TERTAWA)
Orang 1: (IKUT LATAH) Udah dom dom dom eh dom.
Semua: (TERTAWA)
Orang 2:: Udah nggak keset keset keset
lagi dong?
Orang 1: Blong?
Orang 2: Bolong?
Ruri : Ompong. Melompong. Tapi enak kali ya?
Semua: Enak tenan… sst sst sst!
Nina : (MASUK TANPA MERASA ADA APA-APA. TEMAN-TEMANNYA
MENATAP ANEH. GURU
MASUK.)
LAMPU BERUBAH
3
RUANG TAMU KELUARGA TOGI. SORE.
TOGI DAN ISTERI SEDANG BERSANTAI.
Togi : Penonton tahu tidak? Ini apa?
Tidak tahu? Masa tidak tahu? Wah
ketinggalan jaman. Ini namanya EICH
PI. Telepon seluler. HAP…
PE. HAP… PE ini baru
ganti onderdil. Bukan ganti EL SI DI atau
antena atau KI PET tapi SIM KART. SIM KART lama diganti
dengan
yang baru. SIM KART lama sudah kadaluwarsa
soalnya kelamaan
tidak diisi pulsa.
Maklum! BBM naik, listrik naik, ongkos bus kota naik.
Semua serba naik. Kere
jadinya. Semua harus hemat.
Pulsa pun dihemat. Karena terlalu hemat, tenggang waktu aktif SIM KART
habis. Jadi harus beli
kartu baru. Yang menyebalkan, nomor telepon
teman-teman di SIM
KART lama ikut hilang. Terpaksa deh bercapek-
capek ria mendata lagi
nomor-nomor telepon.
Satu-satu
masukin punya ibu
Dua-dua
masukin punya ayah
Tiga-tiga
masukin punya istri
Satu
dua tiga baru yang lainnya.
Capek
juga memasukan semua nomor. Untung pernah membuat backup di buku
telepon. Kalau tidak, harus tanya lagi ke orangnya. Hilang dong nomor si gadis
cantik.
Sebenarnya
bukan itu yang menarik. Tapi ini nih (BUNYI SMS MASUK) Nah! Datang lagi. Betul
dia lagi. (MEMBACA) Aku tidak kenal anda.
Jelas
saja tidak kenal. Aku juga tidak kenal anda. Tadinya kupikir ini nomor istriku
tercinta, si super galak. Ternyata bukan. Mungkin keliru memasukkan data nomor,
jadinya salah ke nomor orang lain.
Jaman
begini harus hemat. Kurangi pemakaian telepon! Manfaatkan fasilitas SMS
semaksimal mungkin! Andai saja ada gerakan massal anti menelepon, tentu
penghematan besar-besaran. Semua serba SMS. Dijamin negara tetangga tidak akan
tertarik membeli perusahaan telepon negara kita.
Namun
sungguh celaka. Bangsa kita suka gosip. Negeri doyan ngerumpi. Bisa
berjam-jam cuap-cuap di telepon. Cuap-cuap apa saja. Dari harga cabe melambung
tinggi hingga gosip artis kawin-cerai. Susah! Lihat saja berapa banyak acara
psst psst… artis di televisi! Semua stasiun televisi punya.
Yang
ini harus dipertahankan. Apalagi dia sekolah di tempat yang putri-putrinya
terkenal cantik jelita. Kan sudah jadi rahasia umum kalau wanita sekarang suka
dengan lelaki yang lebih tua. Apalagi sudah berkeluarga, banyak dicari. Sudah
pengalaman, kata mereka. Ditambah pula bisa memberikan hadiah bedak atau baju
baru, maka jadilah pasangan bersenang-senang dan terus ke… penonton terusin sendiri
deh!
Ups,
tapi ini kan sekolah adik iparku? Ngeri juga kalau sampai tercium SMS-an dengan
anak sekolah. Bisa lumat aku. Tapi ada ini. Otak. Otak mencari siasat.
Kakak Nina: Siasat apa?
Togi :
Tidak ada apa-apa. Aku
lagi bersiasat agar hemat pulsa.
Kakak Nina : Kirain siasat ngibulin istri. Pah, pinjam HP!
Togi :
Nah itu siasat pertama. Tidak meminjamkan HP kepada istri.
Kakak Nina : Sebentar saja. Nggak bakalan dimakan. Pulsa Mama habis.
Pinjam dong ! Sebentar saja.
Togi : Siasat kedua, tidak boleh meminjamkan HP kalau
sebentar.
Kakak Nina: Ya sudah. Pinjamnya lama.
Togi : Siasat ketiga, tidak boleh meminjamkan HP, apalagi lama.
Kakak Nina: Pak Togi, aku kan isterimu? SMS sekali saja.
Togi : Kakaknya Nina, tidak boleh. Siasat keempat, tidak
meminjamkan
HP Untuk SMS. Apalagi
istri.
Kakak Nina: (SEBAL) Mau dipegang
saja. (TOGI MAU MENJAWAB). Itu siasat ketiga tidak meminjamkan HP untuk
dipegang saja oleh istri. Awas ya! Nanti malam tidak boleh pegang-pegang! Titik
(KELUAR)
Togi : Itu beda. Kalau urusan pegang itu nggak pakai
siasat-siasatan.
Istriku! Istriku! Puasa lagi malam ini. Gara-gara
HP ini sih. Gencatan senjata deh. Istriku!(MENGEJAR)
LAMPU BERUBAH
4
DALAM KELAS. PAGI.
MEJA DAN KURSI TERSUSUN RAPI. DI KELAS HANYA ADA NINA DAN
TUTI.
Nina : (MENYANYI)
Kepada angin dan matahari
Kemana jawab akan
kutemui
Tak tahu aku apa yang
terjadi
Seolah aku kembang
bangkai mati
Baunya tajam menusuk
nurani
Sahabat saja yang aku
cari
Yang telah ada
pergi menjauhi
Apalah arti hidup begini
Seperti mati
Sendiri dan sepi
Perjalanan kehidupan
Butuh teman untuk
berbagi
Walau tak abadi tapi
berganti
Sesaat saja dibutuhkan
hati
Hati yang damai
Teman yang ramai
Tuti : Aku masih sahabatmu. Tak usah risau. Tapi jujur Nin! Kita kan
sahabat.
Aku butuh
kejujuranmu. Benar tidak isi
SMS itu? Terus terang! Tidak
usah malu atau
sungkan. Aku sahabat yang bisa
menjaga rahasia.
Kamu tahu
sendiri kan?
Nina : Kamu sahabat sejati Tuti. Isi SMS itu benar. Tapi tidak ada
Hubungannya denganku.
Tuti : Tidak ada hubungan? Dia tahu nomormu. Dia menge-SMS
berkali
-kali. Dia tahu
sekolahmu. Untung dia belum tahu rumahmu. Apa dia
sudah tahu lagi?
Nina : Itu aku yang beritahu. Maksudku, agar dia percaya kalau dia salah
SMS. Aku kasih tahu kalau aku bukan istrinya. Aku ini anak sekolah. Eh
malah SMS lagi: istriku bisa saja. Untungnya, masalah tempat tinggal dia
tidak kuberitahu.
Tuti : Tapi Nina, bahaya memberitahu identitas kepada orang
tidak
dikenal. Siapa tahu dia pembunuh
berdarah dingin? Atau pemerkosa
yang mencari mangsa? Atau perjaka
tua yang cari perawan tingting?
Orang-orang jaman sekarang penuh
tipu daya. Bukan hanya orang lain
atau tetangga yang ditipu, bahkan
istri dan anak tega ditipu.
Nina : Aku cuma ingin jujur. Berharap supaya dia mau mengirim
SMS,
menyatakan salah
kirim SMS. Itu saja. Bukti itu akan jadi alatku
melawan gosip miring yang beredar. Aku tidak tahan lagi tatapan
mata
aneh teman-teman karena SMS pertama itu?
Tuti : Memang! Aku sahabatmu ikut terganggu. Kamu anak baik.
Sepengetahuanku tidak
pernah berbuat macam-macam. Aku percaya
kamu seratus persen.
Nina : Tapi dia tidak pernah meluluskan permintaanku. Malah
ingin
Kenalan lebih jauh.
Mengejak bertemu. Kopi darat.
Tuti : Terus mau?
Nina : Ya tidak. Takut lah. Aku takut kalau dia berbahaya
seperti katamu
tadi. Aduh bagaima ini?
Kalau gosip ini sampai ke guru, bisa gawat.
Pasti akan sampai ke
Kepala Sekolah. Terus sampai juga ke keluarga.
Gawat.
Tuti : Kenapa tidak ditelepon saja? Sudah berusaha menelepon?
Mungkin dengan begitu
dia mau berbaik hati? Dugaanku kamu kenal dia.
Niatnya hanya menggoda
kamu. Main-main.
Nina : Sudah. Tapi dia tidak mau mengangkat. Malah balas SMS: hemat
pulsa! Cintailah SMS
seumur hidup! Lagian kan tidak surprise kalau
sudah ngobrol dulu?
Mendingan ketemu langsung saja.Jadi, tidak
mungkin kita saling
kenal. Bagaimana dong? Biasanya kamu banyak
akal.
Tuti : Masalah begini nggak berani kasih masukan deh. Urusannya
bisa
panjang.
Nanti ada
apa-apa, aku ikut bertanggung jawab. Pertama-tama jadi saksi
lalu terdakwa. Saksi kan
bisa jadi terdakwa? Nggak ah.
Nina : Jadi dibiarin saja? Nanti teman-teman menganggap isi SMS itu
memang benar.
Kelakuanku seperti gosip miring yang beredar sekarang
memang benar.
Pembuktian dari sumber SMS bisa membantuku
membersihkan nama.
Guru : (MASUK) Nina dipanggil Kepala Sekolah.
Nina : Baik Bu. Tuh kan? Pasti gosip sudah sampai.
Tuti : Sementara diamin saja Nin. (DILIRIK GURU) Bukan. Bukan Ibu.
LAMPU BERUBAH
MEJA-KURSI KELAS BERUBAH POSISI MENJADI MEJA-KURSI DI
KANTOR KEPALA SEKOLAH
5
RUANG KEPALA SEKOLAH.
Kepala sekolah : Selamat pagi anak manis!
Nina : Selamat pagi juga Ibu cantik!
Kepala Sekolah: Haus? Silahkan minum!
Nina : Tidak Bu. Terima kasih.
Kepala sekolah: Kamu cantik hari ini.
Nina : Ah, Ibu bisa saja.
Kepala sekolah: Sudah beli kondom ya?
Nina : Kondom?
Kepala sekolah : Memalukan. Kamu
menorehkan aib di sekolah ini. Tidak Ibu
sangka. Anak
cantik dan sepintar kamu bisa berbuat bejat.
Serigala berbulu
domba. Tanggalkan bulu domba itu!
Nina : Saya tidak pakai bulu Bu.
Kepala sekolah: Maksud saya, kamu harus
menanggalkan, melepaskan aib dari
Sekolah ini.
Nina : (KEPADA DIRI SENDIRI) Menanggalkan aib,
melepaskan aib. (KE
KEPALA SEKOLAH) Bu ampun! Mohon jangan
keluarkan saya dari
sekolah! Bagaimana masa depanku
Bu? Saya masih ingin belajar dan
bermain dengan teman-teman. Apa
masalahnya Bu? Saya tidak
melakukan kesalahan apa-apa.
Kepala sekolah: Tidak bersalah
bagaimana? Hubungan badan di luar nikah
bukan apa-apa?
Masalah kondom anakku yang cantik kitik kitik
kitik! Itu
masalahnya. Saya akan siapkan surat pemecatanmu
dari sekolah ini. Segera pulang! Beresi
buku-bukumu dari
kelas.
Nina : Saya tidak ngapa-ngapain kondom Bu. Benar! Tidak mencuri
kondom
siapa- siapa. (SADAR) Ooo, masalah
SMS itu ya Bu? Tidak Bu. Tidak.
Itu tidak benar. SMS itu salah kirim Bu. Salah kirim.
Mohon,
jangan
Hanya mendengar dari satu sumber! Nomor
pengirim SMS itu benar
-benar tidak saya kenal.
(GURU DAN
RURI MASUK)
Guru : Ada informasi tambahan (BERBISIK KE KEPALA SEKOLAH)
Kepala sekolah: Baik. Terima kasih. (GURU DAN RURI KELUAR)
Nina : Bu, saya benar-benar tidak bersalah.
Kepala sekolah: Nina Nina. Sulit bagi Ibu mempercayaimu. Masalah
SMS
Kamu bantah. Sekarang
ditambah lagi kamu berpacaran
dengan pak Gatot.
Berpacaran dengan gurumu sendiri. Itu
sama sekali tidak
etis. Dilarang. Tidak baik seorang murid
berpacaran dengan
gurunya. Tahu? Masih mau membantah?
Menghindar? Alasan apa lagi
akan keluar dari mulutmu?
Nina : Masalah apa lagi ini? Itu lebih tidak benar lagi Bu. Saya
mengagumi
pak Gatot. Dia ganteng, simpatik,
pintar mengajar dan kebetulan
rumahnya searah rumah saya. Jadi sering jalan
bersama. Saya memang
menyukai pak Gatot. Kalau dia mau jadi pacar,
saya tidak keberatan.
Kepala sekolah: (KE PENONTON). Saya juga mau tahu.
Nina : Saya tidak ada apa-apa Bu. Kenapa Bu?
Kepala Sekolah: Saya mau tahu. Eh, maaf.
Hmmm… baik-baiklah. Kamu bisa
berceloteh apa saja. Silahkan
cuap-cuap apa saja. Tapi Ibu
butuh bukti. Buktikan berita
kondom itu benar-benar kesalah
-pahaman! Kesalah- kiriman
SMS. Ibu butuh bukti. Ibu tidak
ingin ini jadi hal buruk di
sekolah kita. Hubunganmu dengan
pak Gatot akan Ibu usut
lebih lanjut.
Nina : Silahkan Bu! Saya sudah menghubungi
si pemilik HP. Saya menelepon
langsung. Juga sudah saya SMS. Tapi
dia tidak menggubris. Malah
mengajak kenalan segala.
Kepala sekolah: Ibu tidak mau tahu.
Pokoknya kamu harus dapat bukti.
Bagaimana caranya,
Ibu tidak mau tahu dan tidak ikut campur.
Kalau tidak ya bye
bye.
Sudah. Masuk kelas sana! Ibu tunggu
paling lambat tiga hari.
Nina : Baik bu.
LAMPU BERUBAH
MEJA-KURSI
RUANGAN KEPALA SEKOLAH BERUBAH POSISI MENJADI MEJA-KURSI DI KELAS.
Nina : (MASUK KELAS)
Ruri : (MENYANYI)
Nah lo ini dia
Gadis manis sok manis
Tapi bau amis hiii
Teman-teman:
Nah lo ini dia
Putri manis bukan gadis
Hiii
Ruri: Tak
punya malu sedikitpun
Tak bermoral secuilpun
Apa guna
hidupmu
Kalau bernoda dirimu
Semua :
Nah lo ini dia
Gadis manis sok manis
Tapi bau amis hiii
Nah lo ini dia
Putri manis bukan
gadis
Hiii
Semua :
Pecat! Pecat! Usir! Usir! Tidak tahu malu he!
Nina : (KELUAR SAMBIL MENANGIS)
Semua : Huuuuu….!
LAMPU BERUBAH
6
SUATU TEMPAT. SORE.
Dandi : (MENYANYI)
Kekasih
Benarkah berita yang kudengar
Jangan jadikan aku sedih
Aku ingin kejujuran
Kejujuran
Apalagi yang bisa
kuharap
Semoga dewa cinta
Masih menyatukan hati
kita
Kalau tidak
Apa yang bisa kulakukan
Bila berita itu benar
Aku dibohongi selama ini
Dibohongi beningnya mata
Dan lembutnya kata dari mulutmu
Apa aku kau bohongi
Nina: (MENYANYI)
Tidak kekasih
Semua itu tidak benar
Kesalah paham semata
Dan salah kirim
Hhhh…
Dandi : Aku tak percaya
Aku
tak percaya
Tak
bisa percaya begitu saja
Pasti
ada sesuatu yang salah
Bagaimana dia bisa tahu kamu? Bagaimana bisa tahu? Berita ini
pun telah diketahui kedua orang tuaku. Mereka menasehati
menjauhimu. Aku juga tidak ingin
kena getah perbuatanmu.
Nina : Dengan apa kubuktikan? Bagaimana caranya agar kau
percaya?
Haruskah menggantung diri di jembatan merah?
Berteriak-teriak di
perempatan lampu merah? Memasang
iklan di koran-koran? Begitukah?
Atau? Baiklah. Aku tidak menunggu
lagi hingga malam pengantin. Aku
mau menyerahkan lebih cepat
sebagai pembuktian. Toh aku akan
kehilangan itu suatu saat. Apa
salahnya mempercepat. Carilah tempat
yang layak! Atau di sini saja?
Tapi aku takut ada orang lewat.
Aku mencintaimu Dandi. Tidak ingin berpisah
darimu. Aku patuh padamu
seumur hidupku. Bila aku kehilanganmu, tidak
tahu harus berbuat apa.
Ayolah!
Dandi : (TERTAWA) Tidak. Aku tidak bodoh. Kamu ingin menjebakku dengan
tubuhmu? Siapa tahu aku bukan
orang pertama yang menyentuhmu?
Kamu ingin aku jadi tumbal kalau
kekasihmu yang mungkin sekarang
telah meninggalkanmu? Tidak. Aku tidak akan
terjebak.
Nina : Sudah lama kita pacaran. Tidak sekalipun ada niat
menghianati.
Aku masih suci Dandi, tidak pernah
melakukan hal buruk. Sekalinya
ciuman pernah kulakukan hanya
denganmu. Aku tidak mau lagi
melakukan, takut dosa. Aku tidak
ingin terlalu menikmati dosa. Berat
akibatnya kalau semakin
terjerumus. Kau setuju dan tidak pernah
meminta lagi.
Tapi sekarang tidak terpikir lagi dosa,
tidak terpikir lagi. Walau harus
melakukan dosa paling besar aku rela. Asal
tidak kehilangan dirimu.
Percayalah!
Dandi : Tidak. Tidak. Kita harus saling melupakan. Janji yang
pernah kita buat
anggap tidak pernah ada. Anggap
masa lalu. Tidak ingin kena getah
perbuatanmu. Titik.
Nina : Semudah itu rasa percayamu hilang? Lalu apa gunanya
selama ini
berkasih-kasihan? Berjanji
mempertahankan cinta walau badai
menghadang? Baru angin kecil
saja, sudah menyerah.
Dandi : Masalah ini kamu bilang angin kecil? Ini topan badai
Nina? Please!
Nina : Setidaknya bukan masalah kematian. Gampang sekali tidak
percaya
padaku. Mau membuktikan malah
mengatakan akan menjebak. Lalu
dengan cara apa kubuktikan. (DANDI
PERGI) Dandi! Oh?
(MENYANYI)
Kepada siapa lagi mengadu
Tidak ada yang percaya
Bahkan kekasih hati
Orang pertama mencium bibirku
Tidak percaya lagi
Ooo… dunia kemana harus pergi
Adakah ujung dunia tempat mengadu
(MENANGIS)
LAMPU BERUBAH
Tono : (HENDAK MEMELUK)
Nina : Hei!
Tono : Jangan sok jual mahallah! Jual murah saja sudah tidak
laku lagi.
(HENDAK MEMELUK)
Nina : Apa-apaan sih?
Tono : Kalau tidak mau, kulaporkan ke keluargamu. Biar dipecat jadi anak.
Atau kita cari tempat aman?
Ayolah! Tidak ada yang tahu.
Nina : Berani macam-macam akan kuteriaki maling.
Tono : (TERTAWA) Aku memang maling. Maling
profesional. Jeli
Memanfaatkan kesempatan. Dulu
berusaha mencuri hatimu tapi tidak
mau. Sekarang kesempatanku memilikimu.
Akan sama-sama senang,
aku puas kamu aman. Ayolah!
Nina : Tolong!
Tono : Beneran teriak lo. Kabur! (KELUAR)
Nina : (MENYANYI)
Kepada siapa lagi mengadu
Tidak ada yang percaya
Bahkan kekasih hati
Orang pertama mencium bibirku
Tidak percaya lagi
Ooo… dunia kemana harus pergi
Adakah ujung dunia tempat mengadu
Tono : (MASUK LAGI). Ayo!
Nina : Tolong! (MENGEJAR TONO)
LAMPU BERUBAH
7
TAMAN. SORE.
Togi : Ciluk ba! Ketemu lagi. Sudah beberapa hari ini
dia itu tuh rajin SMS.
Pagi-sore, siang-malam, terus
menerus. Dengan perjuangan keras,
akhirnya dia mau bertemu. Di taman lagi. Tempat
romantis. Pucuk
dicinta ulam pun tiba hua ha ha ha…
SMS-nya itu lho bikin nggak tahan.
Mas pasti ganteng, baik hati, ramah.
Jadi nggak sabaran mau cepat-cepat
ketemu.
Dia nggak tahu kalau aku juga
tidak sabaran mau ketemu. Apalagi istri
tidak memberi jatah.
Wah pusing! Tapi laki-laki kan
harus jaga gengsi.
Sedikit cuek. Pura-pura jual
mahal. Pura-pura sibuk. Taktik tarik ulur
mendapatkan mangsa.
Tanya dulu ah sudah
dimana posisi. Posisi, posisi?
(NINA DAN KAKAKNYA MASUK. MEREKA DALAM
PERJALANAN
MENUJU TAMAN).
Nina : (MEMBACA) Posisi dimana? (KE
KAKAKNYA) Kak, dia tanya posisi.
Kakak Nina: Bilang sudah dekat!
Togi : Oh, sudah dekat. Makin tidak sabaran. Hasrat meledak,
kepala mau
pecah, burung hendak keluar dari sarang.
O, buruuung kau sabarlah!
Nina : Tidak sebaiknya menghubungi Polisi kak?
Kakak Nina: Tidak usah dulu. Taman
dekat jalan besar. Lagipula banyak
penonton. Kakak sembuyi
tidak jauh darimu. Begitu ada apa-apa,
Kakak akan teriak
memanggil orang. Kita tangkap dia dengan
tangan sendiri. Kakak
gemes ingin menjitak kepalanya. Huh!
Nina : OK. Tapi agak takut Kak.
Kakak Nina: Tenang! Kalau dia macam-macam
akan ku ciat ciat ciat. Dia belum
Tahu kalau aku sabuk
hitam karate. Ciat.
Nina : Alaa… sama kucing saja takut.
Kakak Nina: Kucing beda. Bulunya bahaya buat rahim wanita.
Nina : Laki-laki juga seperti kucing, suka daging mentah. Daging
apa saja. Huh!
Harus bisa kujelaskan segala
masalah ini. Semoga secepatnya bisa
bebas dari tatapan sinis
teman-teman, sangsi kepala sekolah dan Dandi
(MENANGIS).
Kakak Nina: Sudah jangan menangis! Masalah ini segera selesai. Kita sudah di
taman..
Kakak menunggu di sini. Ayo
jalanlah!
Togi : Hei Nina? Dia mau kemana? Tumben lewat taman? Bukankah
dia takut
lewat sini? Nggak takut lagi? Sejak kapan? Sendirian pula? Katanya
takut lewat sini. Cari tempat
sembunyi. Kacau kalau ketahuan. Bisa
kacau pertemuan.
Nina : Tadi si Abang bukan ya? Oh, mungkin diminta kakak ikut
mengawasi
kalau terjadi apa-apa. Aman.
Sudah dua orang menemani. Orang-orang
juga siap membantu kalau kakak
beraksi. Tinggal teriak, bantuan
datang.
Mana dia ya? Sudah jam segini
belum muncul juga. (SMS MASUK.
MEMBACA) Aku sudah di taman, kamu
dimana?
Togi : Wah gawat. ada istriku di
sini. Kok semua serba kebetulan ya? Aku
sedang menunggu sesorang eh, malah datang
dua orang yang tidak
diharapkan. Bagaimana caranya
biar aman? (SMS MASUK)
(MEMBACA) Aku juga sudah di
sini. Kamu dimana?
Dia sudah di
sini. Wah gawat. Harus pindah lokasi, kalau tidak barabe.
Kakak Nina: (SMS MASUK) SMS dari Nina. (MEMBACA) Dia ngajak pindah
Tempat ketemuan. Ke dekat
tempat sampah di dekat pintu keluar
. Jangan-jangan tuh cowok sudah tahu kalau aku
jagain Nina.
Bagaimana ya?
(MENGETIK)
K-A-M-U
spasi K-E S-A-N-A spasi S-A-J-A tanda seru
A-K-U spasi I-K-U-T spasi D-I spasi B-E-L-A-K-A-N-G titik
Nina : (SMS MASUK)
(MEMBACA) Aku sudah di posisi. Buruan ya!
Togi : Yes.
Pesan sudah delivered. Aduh! Nina kok
malah ke sini? Aduh!
Harus pindah posisi lagi.
Nina :
Mana dia?
(MENGETIK) A-K-U spasi S-U-D-A-H
spasi D-I spasi P-O-S-I-S-I
spasi. K-A-M-U spasi D-I
spasi M-A-N-A tanda tanya.
Kakak
Nina: Si abang
ngapain mengendap-endap di situ? Tadi katanya mau
Reunian SMA. Kok ada di
taman ini? Nina minta datang kali? Aku
kasih tahu Nina, abang
iparnya sudah di sini, biar tenang.
(MENGETIK) B-A- N- G spasi T-O-G-I spasi
D-I spasi S-I-N-I titik
T-E-N-A-N-G spasi S-A-J-A. titik.
Sent. Kok unsent. Yah unsent lagi. Cek pulsa. Ah, pantas.
Sudah nol. Bang! Bang!
Togi : Istriku tahu. Aduh! Dia memanggil lagi? Tanda
tanda gagal. Kok
ada disini?
Kakak
Nina: Nemenin
Nina. Lho abang kan mau reunian? Kok di sini?
Togi: Oh? Reuninya ditunda. Jadi Abang
ke taman. Cuci mata saja.
Kakak
Nina: Lihat
cewek?
Togi : Oh? tidak. Untuk apa
lihat wanita lain? Istri sendiri lebih cantik dari
semua yang ada? Aku pergi beraksi dulu ya. Bye.
Kakak
Nina: Eh mau
kemana? Tunggu dulu. Kita di sini saja. Pinjam HP dulu!
Mau SMS.
Togi: Harus
sendiri-sendiri biar seru. Boros sih SMS melulu. (KE DIRI SENDIRI)
Ups, bisa ketahuan isi SMS dari si gadis cantik. Ayo! Buruan delete.
Aman.
Jangan banyak-banyak!
Kakak
Nina: Ada
rahasia ya? Pakai diutak-atik.
Togi : Apa sih yang mesti dirahasiain. Tadi
tombolnya agak macet. Abang
Coba dulu. Ternyata tidak
masalah lagi. Silahkan putri.
Kakak Nina: (MENGETIK)
B-A-N-G - T-O-G-I
- D-I -
S-I-N-I - D-E-K-A-T
- T-E-M-P--T-M-U -
M-E-N-U-N-G-G-U - P-E-R-T-A-M-A
- T-A-D-I.
Ngomong-ngomong mau kemana lagi sih Bang? Sudah. Nih!
Togi : Jalan-jalan doang.
Nina : (SMS MASUK). Bang Togi? Kok
dia SMS pakai nomor ini? Kenapa ya?
Ooo… dia pasti sudah menangkap
orang itu. Abang meng SMS lewat
-SMS lewat HP si pembuat susah
itu. Hebat. Abang iparku benar-benar
-benar hebat (MENGETIK).
K-A-K
L-A-K-I - L-A-K-I
- I-T-U -
S-U-D
-A-H -
K-E-T-A-N-G-K-A-P - A-K-U
- M-E-N-U-J-U -
T-E-M-P-A-T -
M-E-N-U-N-G-G-U -
P-E-R-T-A-M-A - T-A-D-I.
Kakak
Nina: (SMS
MASUK) Jangan kemana-mana dulu! Kita ke sana sebentar
Nemuin Nina. Dia sudah
ketemu yang mengganggunya.
Togi: Tapi?
Kakak
Nian: Tidak ada
tapi-tapian (MENARIK TOGI).
Togi : (KESAL)
Nina : Itu
mereka. Tapi mana laki-laki itu? Mereka berdua saja. Bang mana
orangnya? Sudah dibawa Polisi atau kabur?
Kakak Nina: Orangnya? Siapa? Dari tadi aku dengan
abangmu kok. Dia tidak menangkap orang.
Nina : Dia SMS pakai nomor laki-laki itu.
Kakak
Nina: Nomor
laki-laki itu? Sini lihat! Yang mana?
Nina: Yang ini.
Kakak
Nina: Kalimat
ini Kakak yang kirim pakai nomor…. Ooo, pengganggu
Nina itu ternyata kamu. Kampret.
Adik sendiri mau dimakan. Dasar
kucing garong.
Nina : Abang?
Kakak
Nina: Iya! Dia baru
ganti nomor. Nomor Bang Togi di HP-mu sudah tidak
berlaku lagi. Dasar suami mata keranjang.
Togi : Ampun!
Ampun!
LAMPU
BERUBAH
Semua
pemain:
(MENYANYI)
Hati-hati dalam kehidupan
Waspadai setiap kejadian
Tak selamanya kejujuran
Dibalas dengan kebaikan
Berhati-hatilah
Jangan pula percaya saja
Pada teknologi yang cepat berubah
Meski mudah tapi awas
Kadang ada negatifnya
Waspadalah
Teknologi punya dua sisi
Bisa baik, bisa juga jahat
Pergunakan sesuai fungsi
Jangan pakai untuk kejahatan
Hati-hati dalam kehidupan
Waspadai setiap kejadian
Bisa-bisa nikmatnya mimpi
Berubah jadi mimpi setan
Yoi yoi yoi yoi…
Yoi
yoi yoi yoi…
### SELESAI ###
Naskah Drama Komedi Lucu
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Category Article Pendidikan